Minggu, 27 Juni 2010

TIPS FOTOGRAFI HITAM PUTIH DALAM MEMOTRET MANUSIA

Memotret hitam putih dalam kerangka memotret manusia bisa dikatakan susah-susah gampang, mengapa saya katakan begitu?, karena tidak semua manusia/orang yang ditemui atau yang ingin di potret mau dengan segera di foto, dan itu memerlukan sebuah bahasa komunikasi yang lebih personal selain membicarakan dari sisi teknik olah digital.

Selain itu juga ada beberapa teknik memotret manusia, apakah sebaiknya memotret dengan komposisi close up (muka), komposisi seluruh badan (full body) atau komposisi dari sisi-sisi tertentu, dan itu semua tergantung juga dari cara anda menentukan komposisi-nya dan yang terpenting juga eksposur pencahayaan yang anda ukur atau saat anda memotret.

Ada beberapa tips untuk memotret manusia dalam konteks hitam putih :

a.       Cobalah melakukan pendekatan dan bertanya tentang apa yang seorang/kelompok tersebut sukai dan tidak sukai, seperti menanyakan tempat lokasi yang mempunyai kesan tersendiri sehingga tercipta/timbul kepribadian dari manusia  yang akan anda potret.

b.      Cobalah menggunakan lensa-lensa fix/prime dan mempunyai nilai aperture yang kecil sehingga pada saat memotret dalam kondisi low light (cahaya kurang) bisa sedikit teratasi sambil menaikkan dan menurunkan tombol iso/asa.

c.       Aturlah waktu untuk jadwal pemotretan (by appointment) apabila seorang/kelompok yang akan anda potret tersebut mempunyai kesibukan.

d.      Gunakanlah filter-filter seperti CPL, hijau, oranye, dan lain-lain untuk memberikan efek tertentu.

 

Minggu, 02 Mei 2010

TIPS DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMOTRET MACRO

TIPS DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMOTRET MACRO

Belajar dan mendalami teknik pemotretan fotografi makro sangatlah menyenangkan dan membuka wawasan pengetahuan fotografi yang akan anda pilih seperti teknik memotret fotografi dengan biaya yang murah, seperti menggunakan reversed ring dan lain sebagai-nya. Dan juga fotografi makro juga sangat menyenangkan dan merupakan salah satu cabang dari fotografi murni.

Dalam beberapa kamera baik itu kamera DSLR/SLR dan kamera poket, ada fitur dan tombol penggunaan untuk melakukan pemotretan makro. Tapi ada beberapa hal yang harus anda perhatikan untuk melakukan pemotrean makro, sebagai berikut ini :

A. Aktifkan/Gunakan Fitur Tombol Makro

Untuk beberapa pemula yang ingin secara tanpa berfikir, mungkin sebaiknya juga bisa menggunakan fitur tersebut daripada menggunakan secara manual pengaturan fokusnya. Dan dalam fitur ini pengaturan-nya akan mendekati ke objek yang akan di potret.

B. Gunakan Tripod

Untuk beberapa teknik pemotretan makro, khususnya yang bukan benda bergerak/mati sebaiknya menggunakan tripod untuk menghindari hasil photo/gambar yang kurang fokus (karena pada saat memegang kamera bisa saja, pada saat memotret tangan tidak dalam kondisi stabil dan mengakibatkan gambar/photo blur/kabur. Sedangkan untuk benda bergerak seperti hewan terbang baik itu serangga dan lain-lain tidak memungkinkan memakai tripod tapi bisa menggunakan flash/lampu kilat.

C. Gunakan Lampu Kilat

Untuk beberapa hal, dalam pemotretan di bidang makro, khususnya memotret hewan yang ada di lingkungan luar/alam terbuka tidak serta merta juga menggunakan lampu kilat, tetapi untuk  memperoleh hasil yang optimal juga memerlukan lampu kilat, dan penggunaan lampu kilat tersebut bisa ditambahkan reflektor/kertas putih untuk menghindari keras-nya hasil lampu kilat yang dihasilkan, oleh sebab itu diperlukan kertas putih/reflektor untuk memperhalus intensitas cahaya lampu kilat yang dipancarkan pada saat pemotretan, secara teknis penggunaan lampu kilat bisa dipelajari di manual book-nya/buku petunjuknya.

D. Pemilihan Titik Fokus

Untuk memotret di fotografi makro bisa menggunakan secara manual untuk pemilihan fokusnya atau secara otomatis pemilihan fokus-nya, tetapi untuk penggunaan secara manual akan lebih menyesuaikan dengan tingkat kedalaman titik fokus yang akan di potret (objeknya), sehingga akan lebih tepat bila menggunakan secara manual titik fokus-nya, terutama untuk pemotretan benda yang tidak bergerak dan anda bisa secara leluasa mengatur tingkat kedalaman fokus-nya dan depth of fieldnya (jarak terdekat dan terjauh dari objek yang akan dipotret dimana titik fokusnya juga di atur dari kamera sehingga akan memberikan ruang ketajaman dan lebar dari suatu objek yang akan dipotret).

E. Komposisi

Dalam fotografi makro juga mengenal komposisi sepertiga dan jenis komposisi lainnya, seperti komposisi close-up dan sebisa mungkin objek yang akan dipotret dalam fotografi makro bisa menempatkan fokus yang menarik serta detail yang baik.

F. Self Timer

Penggunaan self timer (pengoperasian dilakukan oleh kamera, dimana ada waktu delay/jeda pada saat pemotretan sehingga sang fotografer juga bisa ikut difoto) yang mana untuk menghindari getaran dan goyangan pada saat pemotretan dan pada saat menekan tombol di kamera (proses saat dimana pengambilan gambar terjadi dan saat tirai rana buka dan tutup). Dan satu hal penggunaan tripod yang kokoh dan berdiri pada posisi yang datar akan menghasilkan komposisi yang baik dan benar.

 

Okay, sampai jumpa lagi dengan tulisan saya..best wishes Noorvan Mardi Prasetyo – Ovan.

Jumat, 05 Februari 2010

Tips Memotret di Malam Hari & Kembang Api

1. Gunakan Tripod

Persiapkan sebuah tripod (kaki tiga) yang kokoh untuk menopang kamera beserta lensa-nya. Daripada itu juga karena untuk memotret malam hari & kembang api membutuhkan eksposur yang lama untuk memperoleh banyaknya cahaya yang direkam lewat kamera, selain itu juga untuk memperoleh gambar yang cukup tajam. 

2. Aturlah Kecepatan di Kamera di Bulb

Dalam hal ini bisa anda atur kecepatan didalam kamera hingga ada tulisan bulb atau tanda huruf b.

3. Gunakan Nilai/Angka Aperture Kecil

4. Gunakan Manual fokus/Pengaturan titik Fokus secara Manual

5. Coba/Tetap dan Pertahankan ISO Rendah

6. Matikan/Non aktifkan Penggunaan Lampu Flash

Sebaiknya jangan gunakan lampu flash baik yang built-in ataupun tidak, karena penggunaan lampu flash tersebut kalau objek yang akan difoto jaraknya cukup dekat, sedangkan untuk pemotretan malam hari outdoor seperti kembang api dan lain-lain sudah memberikan pencahayaan yang cukup.

Sekian dari saya...oya,kalau punya cable release,itu juga bisa dipakai.

Senin, 18 Januari 2010

LENSA APAKAH YANG SEHARUSNYA COCOK UNTUK PEMOTRETAN ALAM & LANDSKAP ?

Biasanya pada saat anda membeli kamera SLR/DSLR akan diikutsertakan juga dengan lensa atau dijual sepaket dengan bodi kamera. Pada toko-toko yang menjual kamera dan lensa-lensa tersebut memiliki banyak variasi untuk para pembeli memilih sesuai selera dan kebutuhannya. Lensa sangatlah penting untuk disandingkan dengan bodi kamera sesuai dengan harga dan juga bodi kamera yang anda pilih juga menentukan kualitas. Lensa yang anda pilih juga akan menentukan kualitas foto/gambar yang diciptakan dari kamera yang anda gunakan.

Nilai aperture di lensa penting sekali, tetapi dalam hal memilih lensa sebaiknya memperhatikan nilai terendah yang tertera di lensa, semakin rendah nilainya maka semakin lebar tirai lensa yang dapat dibuka, artinya semakin banyak cahaya yang masuk dan juga semakin cepat gambar/foto yang dapat di rekam atau di hasilkan dengan melakukan penekanan pada tombol shutter. Aperture di wakili oleh sebuah huruf “ f “ , semakin rendah nilainya maka semakin banyak cahaya yang dapat masuk dan cepat untuk melakukan proses pengambilan objek gambar/foto.

Sebagai contoh lensa 50mm dengan nilai f/1.8, dengan lensa tsb anda bisa mengambil/memotret dengan cepat bahkan memotret dengan handheld atau tanpa tripod sekalipun, dengan catatan tersedianya sumber cahaya/cahaya yang ada/tersedia, dikarenakan nilai f yang tertera mampu memberikan bukaan lebar pada saat tirai lensa menerima masuknya cahaya yang diterima. Begitu kira-kira penjelasan saya..mohon dikoreksi pemaparan saya.

a. Lensa Standar
Biasanya lensa standar ini atau lensa normal dalam format film seperti pada lensa ukuran 35mm, 40mm, dan 50mm, buat lensa terakhir yang disebutkan, lensa tsb sangat gampang digunakan dan cocok untuk segala kegiatan pemotretan seperti portrait,dll.

Ntar disambung lagi ya...

Minggu, 27 Desember 2009

Tabel dan Kalkulasi Penggunaan Flash

TABEL PENGGUNAAN LAMPU FLASH UNTUK JARAK TERTENTU BERDASARKAN PENGATURAN APERTURE & ISO FILM

ISO Film Speed

25

50

100

200

400

800

Flash shooting

Guide Number

6

8.5

12

17

24

34

distance range (m)

 

 __

__ 

1.4

2

2.8

4

2-8.5

 

 __

1.4

2

2.8

4

5.6

1.4-6

 

1.4

2

2.8

4

5.6

8

1-4.2

Aperture Value

2

2.8

4

5.6

8

11

0.7-3

 

2.8

4

5.6

8

11

16

0.6-2.1

 

4

5.6

8

11

16

22

0.6-1.5

 

5.6

8

11

16

22

32

0.6-1.1

 

8

11

16

22

32

 __

0.6-0.8

 

Penggunaan lampu flash secara maksimal pada jarak tertentu dapat dihitung dengan cara melakukan pembagian guide number (GN) dengan nilai aperture yang dipilih.

Sebagai contohnya : Ketika memilih aperture pada nilai f/2.8 dengan menggunakan film/kamera digital dengan ISO 100, maka besar atau kekuatan lampu flash yang dipancarkan secara maksimal terhadap jarak yang diperoleh atau pada posisi jarak kurang lebih 4,2 meter. (12/2.8 = kurang lebih 4,2 meter.

Catatan : lampu flash yang dimaksud adalah flash yang built-in dikamera sedangkan untuk flash yg lain seperti contohnya flash sb-800 nikon atau merk lain,mungkin bisa dicoba sendiri.


Masih dengan gaya bahasa saya...

Selasa, 22 Desember 2009

Tips Menjaga/Merawat Kamera

A. Merawat Kamera

1. Membersihkan Bodi/Tubuh Kamera

Gunakan blower untuk membersihkan kotoran/debu yang menempel di kamera dan bersihkan secara halus dengan bahan/kain yang halus. Setelah menggunakan/memakai kamera di daerah dekat pantai/laut, sebaiknya bersihkan/lap bodi kamera dengan bahan halus/lembut seperti kain dengan dibasahi air untuk membersihkan noda-noda kandungan garam/asam, kemudian keringkan dengan bahan / kain kering. Jangan pernah gunakan cairan organic seperti thinner atau bensin karena akan menyebabkan kerusakan pada bodi kamera.

2. Membersihkan Cermin & Lensa

Gunakan blower untuk membersihkan kotoran & debu yang menempel di cermin atau lensa. Untuk membersihkan noda bekas sentuhan jari tangan atau corengan api yang ada dipermukaan lensa, gunakan bahan halus/lembut seperti kain katun bersih atau tisu lensa yang dibasuh dengan alkohol atau bisa juga dengan pembersih lensa (cairan pembersih lensa).

3. Hindari Medan Magnet atau Sumber Elektrik Kuat

Kamera tidak akan berfungsi secara baik di daerah elektrik yang kuat atau medan magnet seperti di dekat tower/tiang transmitter (pengirim), maka hindari menggunakan kamera seperti lokasi yang telah disebutkan.

dan masih ada lagi...sampai jumpa lagi (hasil terjemahan sendiri versi gaya bahasa saya).

Senin, 21 Juli 2008